Asal-usul Gampong Bughu menurut legenda adalah sebuah gampong yang terbentuk dari sendimentasi tanah yang terbawa arus di mana dalam bahasa Aceh sering disebut dengan Balu atau Hue. Kata Bughu sendiri dari kata Bung yang artinya rawa, dan balu yang artinya terseret air disaat musim hujan yang membawa material-material yang berasal dari pegunungan seperti pasir dan batu, lama kelamaan pasir tersebut membentuk sebuah daratan yang terhampar luas. Sehingga satu persatu Masyarakat mendiami tempat tersebut. Daratan yang terhampar tersebut telah banyak didiami oleh masyarakat yang berdatangan ketempat tersebut baik dari dekat maupun jauh karna banyak penghasilan yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk penghidupan keluarga dan Anak.
Atas cerita legenda itu lah akhirnya orang-orang atau masyarakat yang mendiami tempat tersebut menggabung dua kata menjadi satu yaitu kata Balu dan Hue. Sehingga menjadi sebuah nama yang dipakai sampai sekarang. Karna dua kata tersebut sering di ucapkan oleh orang pendatang maka kata tersebut berubah menjadi kata Bughu dan dijadikan sebagai nama tempat mereka tinggali hingga anak cucunya sekarang.
awal mulanya Gampong Bughu merupakan salah satu gampong yang termasuk dalam kecamatan SukaMakmur, namun pada awal tahun 2000 Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah melakukan pemekaran kecamatan sehingga kecamatan SukaMakmur di pecah menjadi tiga Kecamatan yaitu SukaMakmur, Simpang Tiga dan Kuta Malaka.